Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

MEMBACA HAMDALAH KARENA BERSIN MEMBATALKAN SHOLAT?

Apakah membaca hamdalah karena bersin di dalam sholat dapat membatalkan sholat? Jawaban: 1. Tidak membatalkan sholat.  2. Jika terjadi saat membaca fatihah: - Jika sengaja, maka fatihahnya batal dan harus mengulangi dari awal. - Jika tidak sengaja/lupa, maka tidak perlu mengulangi dari awal. Referensi Kasyifatussaja, Halaman 77: ويسن لمن عطس أن يحمد االله ويسمع نفسه ولا تبطل الصلاة  Disunahkan bagi musholli yang bersin di tengah-tengah sholat untuk mengucapkan pujian kepada Allah atau alhamdulillah dan memperdengarkan dirinya sendiri. Fathul Mu'in: فيعيد قراءة الفاتحة بتخلل ذكر أجنبي لا يتعلق بالصلاة فيها وإن قل كبعض آية من غيرها وكحمد عاطس وإن سن فيها كخارجها لإشعاره بالإعراض Maka musholli harus mengulangi membaca fatihah karena sebab menyelai dzikir lain di dalam fatihah tersebut yang tidak ada hubungannya dengan sholat meski hanya sedikit, seperti sebagian ayat dari selain surat fatihah, seperti pujian orang yang bersin, meski disunnahkan membaca hamdalah di dalam sholat se...

TETESAN AIR WUDHU, BERUPA DOSA?

Beberapa wali Allah terkadang mampu melihat dosa seorang dari bekas air wudhunya. Di antara mereka yg dikaruniai hal tersebut adalah Imam Abu Hanifah.  Diceritakan bahwa suatu hari Imam Abu Hanifah masuk ke tempat wudhu di masjid Kuffah, di sana beliau menemukan ada pemuda yang sedang berwudhu, setelah melihat tetesan air wudhunya yang jatuh, Imam Abu Hanifah mengatakan,  "يا ولدي، تب عن عقوق الوالدين"  "Wahai anakku, taubatlah engkau dari durhaka kepada orang tua"  Kemudian pemuda itu mengakui dan bertobat. Imam Abu Hanifah tau bahwa wudhunya seorang itu apakah membersihkan dosa besar (setelah taubat) atau dosa kecilnya, membersihkan perbuatan haram atau makruhnya. Syeikh Ali Al-Khowwas mengatakan,  "فلو كشف للعبد لرأى الماء الذي يتطهر منه الناس في المطاهر في غاية القذارة والنتن..."  "Jika seorang hamba diberikan "kasyaf", maka ia akan melihat bekas air wudhunya manusia itu sangat kotor dan bau..."  Tentu ini karena dosa yang ikut jatu...

SAYYIDINA ALI SANG KESATRIA

 Sayyidina Ali itu seorang kesatria. Dikisahkan, saat perang Khandaq, ada seorang kaum musyrik yang melewati parit yang di buat oleh umat muslim. Ia adalah Amru bin Wud, seorang ksatria yang dikenal sangat kuat. Sakin kuatnya, ia pernah duduk di atas kulit, dan meminta orang-orang untuk menarik kulit tersebut, diceritakan, 10 orang yang menarik, dan kulit di bawah tubuhnya tidak bisa ditarik. Saat berhasil melewati parit, Amru bin Wud berteriak: “Siapa yang ingin mubarazah?”, mubarazah adalah duel pembuka di medan perang. Akhirnya Rasulullah bertanya, siapa di antara kalian yang ingin melawannya, Sayyidina Ali menjawab: “Aku wahai Rasulullah”, Rasulullah meyakinkan: “Tapi yang kamu lawan adalah Amru bin Wud”, Sayyidina Ali dengan percaya: “Tapi aku adalah 'Ali !!”. Sayyidina Ali pun maju, dan menghadap Amru bin Wud. Melihat sayyidina Ali yang saat itu masih muda, sekitar umur 27 tahun, Amru bin Wud merasa tidak selevel melewannya. Ia mengatakan: “Ya Ali, aku memiliki pertemanan yan...

KISAH IMAM ASY-SYIBLI DAN SEEKOR KUCING

 IMAM ASY-SYIBLI MENDAPAT RAHMAT ALLAH SEBAB SEEKOR KUCING ﺑِﺴْــــﻢِ اللّٰــهِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ قال المألف رحمه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه فى الدارين. آمين الشيخ محمد نووى بن عمر البنتنى نصائح العباد سئل الشبلى بعد موته عن حاله فى المنام فقال قال الله لى يا أبا بكر أتدرى بم غفرت لك ؟ قلت بصالح عملى قال لا قلت بإخلاص عبوديتى قال لا قلت بحجى وصومى وصلاتى قال لا قلت بهجرتى للصالحين ولطلب العلم قال لا قلت إلهى فبم ؟ أتذكر حين كنت تمشى فى درب بغداد فوجدت هرة صغيرة قد أضعفها البرد وهي تنزوى من شدته فأخذتها رحمة لها وأدخلتها فى فرو كان عليك وقاية لها فقلت نعم فقال تعالى برحمتك لتلك الهرة رحمتك Setelah Imam Asy-Syibli wafat Beliau di mimpikan dan di tanya tentang keadaan dirinya kemudian beliau pun menjelaskan Allah bertanya kepadaku: "Wahai Abu Bakar, sebab apa Aku mau mengampunimu? Aku pun menjawab: "Sebab amal shalihku" Allah berkata : Bukan Aku menjawab lagi, "Sebab keikhlasan ibadahku" Allah berkata: Bukan Aku menjawab lagi, "Sebab Hajiku, Puasaku ...

SHOLAWAT TAPI MENGANTUK, DAPAT PAHALA GAK YA?

 SHOLAWAT TAPI MENGANTUK? Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff berkata dalam kitab Jarob Al-Miskin halaman 47: اعلم أن من صلى على النبي صلى الله عليه وسلم في حال استغراقه في نومه أو السِنة أو الغفلة أو غلبة الحال بحيث لا يدري ما يقول فثوابه في هذه الحالات ثابت تعظيما لرسول الله صلى الله عليه وسلم و تعظيما لقدره "Ketahuilah bahwasanya Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi ﷺ dalam keadaan dia terlelap dalam tidurnya atau kantuknya atau keadaan lalai atau dikuasai oleh sebuah keadaan yang sekiranya dia tidak tahu apa yang dia ucapkan, maka pahalanya dalam seluruh keadaan ini tetap ada sebagai bentuk pengagungan terhadap Nabi ﷺ dan sebagai bentuk penghormatan terhadap derajat beliau". Penulis : Risma Nailul Muna (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STAI PUI MAJALENGKA dan Santri Pondok Pesantren Shobarul Yaqien Kawunggirang)

TANDA ORANG CELAKA

 وَعَلَامَةُ الشَّقَاءِ أَيْضًا، إِحْدَى عَشْرَةَ خَصْلَةً: أَوَّلُهَا: أَنْ يَكُونَ حَرِيصًا عَلَى جَمْعِ الْمَالِ , وَالثَّانِي أَنْ تَكُونَ نَهْمَتُهُ فِي الشَّهَوَاتِ وَاللَّذَّاتِ فِي الدُّنْيَا. وَالثَّالِثُ: أَنْ يَكُونَ فَحَّاشًا فِي الْقَوْلِ مِكْثَارًا. وَالرَّابِعُ: أَنْ يَكُونَ مُتَهَاوِنًا فِي الصَّلَوَاتِ. وَالْخَامِسُ: أَنْ يَكُونَ أَكْلُهُ مِنَ الْحَرَامِ وَالشُّبُهَاتِ، وَصُحْبَتُهُ مَعَ الْفُجَّارِ. وَالسَّادِسُ: أَنْ يَكُونَ سَيِّئَ الْخُلُقِ. وَالسَّابِعُ: أَنْ يَكُونَ مُخْتَالًا مُتَكَبِّرًا فَخُورًا. وَالثَّامِنُ: أَنْ يَمْنَعَ مَنْفَعَتَهُ مِنَ النَّاسِ. وَالتَّاسِعُ: أَنْ يَكُونَ قَلِيلَ الرَّحْمَةِ لِلْمُسْلِمِينَ. وَالْعَاشِرُ: أَنْ يَكُونَ بَخِيلًا والحادي عشر : أَنْ يَكُونَ نَاسِيًا لِلْمَوْتِ. [تنبيه الغافلين بأحاديث سيد الأنبياء والمرسلين للسمرقندي] CIRI ORANG YANG CELAKA  1.Orang yang mengumpulkan harta  2.Menuruti Syahwatnya 3.Banyak berbicara kejelekan 4.Melalaikan Sholat 5.Memakan makanan yang haram dan berkumpul dengan orang yang lalai 6...

MUSIBAH DAN TANDANYA

Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani memberikan nasihat Cobaan atau musibah yang Allah berikan kepada kita itu ada tiga kemungkinan: 1. Sebagai hukuman atas dosa yang telah dilakukan. 2. Melebur kesalahan. 3. Meninggikan derajat. Tanda musibah sebagai hukuman atas dosa yang telah dilakukan adalah tidak sabar ketika mendapat musibah itu dan banyak mengeluh kepada orang lain. Tanda musibah sebagai pelebur kesalahan adalah sabar, tidak mengeluh, dan tidak merasa berat untuk melakukan ketaatan. Tanda musibah untuk meningkatkan derajat adalah ridho dengan musibah itu, hati tetap tentram, dan mudah melaksanakan amal kebaikan bagi hati dan badan. Faidah ini diambil dari kitab Lathaif Al-Minan wa Al-Akhlaq karya Imam Asy-Sya'rani. Penyusun artikel ini merupakan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STAI PUI MAJALENGKA dan Santri Pondok Pesantren Shobarul Yaqien Kawunggirang.

DOA INGIN DIPERMUDAH SEGALA URUSAN

 DOA AGAR DIPERMUDAH SEGALA URUSAN اللَّهُمَّ الْطُفْ بِي فِي تَيْسِيْرِ كُلِّ عَسِيْرٍ، فَإِنَّ تَيْسِيْرَ كُلِّ عَسِيرٍ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ، وَأَسْأَلُكَ اليُسْرَ وَالمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ Ya Allah.. belas kasihanilah aku dalam memudahkan semua hal yg sulit, krn sesungguhnya memudahkan semua hal yg sulit amatlah mudah bagimu. Dan aku memohon kepadamu kemudahan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Sumber: Kitab Mukhtarul Ahadits hal 30. Penulis : Risma Nailul Muna (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STAI PUI MAJALENGKA dan Santri Pondok Pesantren Shobarul Yaqien Kawunggirang)

PERBEDAAN ANTARA SYARAH DAN HASYIAH

 |PERBEDAAN ANTARA SYARAH DAN HASYIAH| Secara asas, syarah (الشرح) dan hasyiah (الحاشية) itu mampu saja dibedakan. Ada beberapa kriteria tertentu yang boleh membantu pelajar untuk memisahkan antara keduanya. Walau bagaimanapun, perbedaan antara syarah dan hasyiah itu boleh dikatakan agak tipis, sehingga sebagian pihak menganggap syarah dan hasyiah itu adalah dua perkara yang sama saja. KRITERIA SYARAH Syarah ialah penjelasan atau komentar bagi satu-satu matan. Ia berfungsi sebagai tafsil mujmal (menghurai yang umum), tabyin mubham (menerang yang samar), taqyidul mutlaq (membatas yang mutlak), tashihul khoto' (membetulkan yang silap), fakkul Ibarah (memperluas makna ungkapan) dan ta'lilat (menyebut alasan). Hal ini bertujuan, agar matan menjadi lebih jelas dan lebih mudah untuk difahami. Adakalanya, syarah juga menyebut i'tiradat (sanggahan atau bantahan) kepada matan. Ada juga keadaan ia menjadi penguat kepada matan dengan cara didatangkan dalil, kaedah istinbat dan wajh is...

TIPS KETIKA TERLANJUR GHIBAH

 𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗛𝗔𝗣𝗨𝗦 𝗗𝗢𝗦𝗔 𝗚𝗛𝗜𝗕𝗔𝗛 𝖡𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗉𝖺𝗄𝗌𝖺 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺, 𝖺𝗍𝖺𝗎𝗉𝗎𝗇 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖾𝗍𝗂𝗄𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗄𝗎𝗆𝗉𝗎𝗅 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗋𝗀𝗁𝗂𝖻𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗄𝖺 𝗐𝖺𝗅𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗆𝖾𝗇𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗈𝗍𝗈𝗋𝗂 𝗁𝖺𝗍𝗂. 𝖡𝖺𝖼𝖺𝗅𝖺𝗁 : 𝖠𝗅-𝖥𝖺𝗍𝗂𝗁𝖺𝗁 1x, 𝖠𝗅-𝖨𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌 1x,  𝖠𝗅-𝖥𝖺𝗅𝖺𝗊 1x, dan 𝖠𝗇-𝖭𝖺𝗌 1x. 𝖡𝖺𝖼𝖺𝖺𝗇 𝗂𝗍𝗎 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗅𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗁𝖺𝖽𝗂𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺 𝗆𝖺𝗎𝗉𝗎𝗇 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗀𝗁𝗂𝖻𝖺𝗁, 𝗆𝖺𝗄𝖺 𝖻𝖺𝖼𝖺𝖺𝗇 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖾𝗍𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝗉𝗎𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗈𝗌𝖺 𝗀𝗁𝗂𝖻𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎. [𝗔𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗛𝗮𝗯𝗶𝗯 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗿𝗿𝗮𝗵𝗺𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗹𝗳𝗮𝗾𝗶𝗵] Penulis mendapatkan faidah ini dari Grup Kajian. Penulis : Risma Nailul Muna (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STAI PUI MAJALENGKA dan Santri Pondok Pesantren Shobarul Yaqien Kawunggirang)

TIPS AGAR TIDAK MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN

TIPS AGAR TIDAK MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN  Berikut tips cara memandang orang lain agar terhindar dari perasaan sombong, ujub, dan merasa lebih baik yang termuat dalam Kitab Syarh Ratibul Haddad: ﻓﺎﻥ رأيت ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺎ ﻗﺪ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika kamu melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, "anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku.”  ﻭﺍﻥ رأيت ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika kamu melihat orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu "dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, maka tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku.”  ﻭﺍﻥ رأيت ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ قد أﻋﻄﻲ ما لم أعط وبلغ ما لم أبلغ وعلم ما جهلت فكيف أكون مثله Jika kamu melihat orang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu, "orang ini telah diberi ilmu yang mana saya belum diberi, orang ini telah menyampaikan ilmu apa yang ...

BOLEHKAH MENGAMBIL KEMBALI MAHAR DAN SESERAHAN NIKAH?

Mengambil Kembali Mahar dan Seserahan Nikah Saat khitbah, mungkin hampir semua peminang laki-laki memberikan berbagai macam hadiah kepada perempuan yang dipinang atau keluarganya. Tentu ini tidak wajib. Dan tidak sedikit dari mereka yang memberikan sebagian mahar lebih awal kepada calon istrinya. Ketika akhirnya mereka tidak jadi nikah, apakah si peminang boleh mengambil kembali apa yang ia berikan? 1. Jika yang diberikan saat khitbah adalah mahar nikah, maka si peminang boleh mengambil kembali apa yang telah ia berikan, menurut kesepakatan ulama, karena mahar adalah di antara konsekuensi nikah. 2. Jika yang diberikan saat khitbah itu hanya pemberian/hadiah biasa, maka ada khilaf para ulama: a. Dalam Madzhab Syafi'i, si peminang boleh mengambil kembali apa yang telah ia berikan. Jika barang yg diberikan tersebut sudah rusak atau hilang, maka boleh minta diganti. Ini pengecualian dari konsep hibah biasa, karena kalau hibah biasa, maka tidak boleh diambil lagi jika sudah diterima ole...

CIRI SHOLATNYA ORANG BERIMAN

Ciri sholatnya orang beriman adalah sholatnya diganggu syaithon, dibuat mikir ini dan itu, dan dibisiki agar was-was.. Berkata Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajah: "الفرق بين صلاتنا وصلاة أهل الكتاب وسوسة الشيطان؛ لأنه فرغ من عمل الكفار، لأنهم وافقوه" "Perbedaan sholat kita dengan sholatnya ahli kitab adalah gangguan syaithon. Setan telah selesai (tidak ikut campur lagi) dengan perbuatan orang-orang kafir, karena apa yg mereka perbuat sudah sejalan dengan harapan setan" Yakni, ketika orang-orang kafir beribadah menyembah tuhan mereka, syaithon tidak mengganggu. Diriwayatkan bahwa Nabi pernah didatangi seseorang yg mengadu akan was-was syaithon. Nabi ﷺ menjawab, "Sesungguhnya syaithon tidak memasuki rumah yg di dalamnya tidak ada sesuatu, (kamu diganggu) murni karena di dalam hatimu ada iman" Yakni, pencuri tidak akan memasuki rumah yg di dalamnya tidak ada sesuatu yg berharga. [بشرى الكريم شرح المقدمة الحضرمية، ٣٠٤] __ Hikmah mengetahui hal in...

BEASISWA AL-QASIMIA UNI EMIRAT ARAB DIBUKA

Beasiswa S1 Al-Qasimia University Uni Emirates Arab (Beasiswa Penuh dan Akomodasi) - 2024.  https://www.minhatiy.com/2024/01/beasiswa-al-qasimia-university-uni.html ) Kabar gembira bagi seluruh Thulabul 'Ilmi Pendaftaran Al-Qasimia University 2024 DIBUKA • Akses pendaftaran bisa dibuka di web resmi kampus: https://www.alqasimia.ac.ae • Tutorial Pendaftaran: https://linktr.ee/aqu.id • Wajib manfaatkan Bot Telegram ini: https://t.me/aquidbot Deadline: 20 Juni 2024 Pendaftaran ini dibuka untuk warga negara Indonesia baik Putra maupun Putri. Fakultas yang tersedia : 1. Fakultas Syariah dan Dirasat Islamiyah. 2. Fakultas Adab dan Humaniora (Sastra Arab). 3. Fakultas Alquran. 4. Fakultas Komunikasi. 5. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Persyaratan umum yang harus dipenuhi : 1. Penerima Beasiswa haruslah Sehat. 2. Telah menamatkan sekolah menengah atas atau yang setara, dengan nilai rata-rata yang dipersyaratkan. 3. Usia Ijazah maksimal 3 tahun. 4. Berusia maksimal 20 tahun di tahun pendaft...

AGUNGNYA LAFADZ ALLAHUMMA

 Agungnya lafadz (اللهم) Huruf mim pada lafadz (اللَّهُمَّ) selain sebagai pengganti dari huruf nida' (يا), kata para ulama, ia juga membawa makna pengagungan kepada Dzat Allah yang diseru, yakni lafadz tersebut tidak hanya berarti, "Yaa Allah". Kata Imam Ibnu Zofar, mim di sana adalah ringkasan dari semua nama dan sifat-sifat Allah Swt. Kata beliau: "إن (الله) اسم للذات والميم للصفات التسعة والتسعين فجمع بينهما إيذانا بالسؤال بجميع أسمائه وصفاته" Pantas Imam Hasan Al-Basri mengatakan: "(اللهم) مجمع الدعاء" "Allahumma" adalah ibu dari doa-doa. Kata Syekh Nadhr bin Syumail, orang yg berdoa dengan (اللهم) maka seakan ia berdoa dan memanggil Allah dengan semua nama dan sifat-Nya, yakni kata "Allahumma" seperti mengatakan, "Yaa Allah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yg baik, (kabulkan...)". من قال (اللهم) فقد دعا الله بجميع أسمائه وصفاته، وكأنه قال: يا الله الذي له الأسماء الحسنى... Inilah alasan sebagian ulama memilih ...

WASIAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ DI BULAN RAJAB

 WASIAT AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ   أوصى العلامة الحبيب عمر بن محمد بن حفيظ بالإكثار من هذا الذكر، في شهر رجب لهذا العام 1445هـ، وهو: Wasiat Al-'Allaamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, Supaya Memperbanyak Dzikir Ini Di Bulan Rajab Tahun 1445  ١.رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  1.000x Artinya:  "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". ٢. ربَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 1.000x Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” ٣. رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  1.000x Artinya: "Y...

RUKUN PINJAM-MEMINJAM

Empat rukun pinjam-meminjam dengan syaratnya masing-masing. Berikut rukun pinjam-meminjam dalam Islam: 1. Orang yang meminjamkan, disyaratkan: a.Berhak melakukan kebaikan tanpa ada yang menghalangi. Tidak sah meminjamkan jika ia dipaksa atau anak kecil. b.Barang yang dipinjamkan milik sendiri atau menjadi tanggungjawab orang yang meminjamkannya. 2. Orang yang meminjam, disyaratkan: a.Berhak menerima kebaikan. Tidak sah meminjam jika ia orang gila atau anak kecil. b.Hanya mengambil manfaat dari barang yang dipinjam 3. Barang yang dipinjam, disyaratkan: a.Memiliki manfaat b.Barangnya kekal (tidak habis setelah diambil manfaatnya). Jadi makanan tidak sah dipinjamkan karena setelah dimanfaatkan menjadi habis atau berkurang zatnya. 4. Akad, yaitu ijab dan qabul Pinjam-meminjam berakhir jika barang yang dipinjam telah diambil manfaatnya. Maka, barang pinjaman harus dikembalikan kepada pemiliknya. Pinjam-meminjam juga berakhir jika salah satu pihak meninggal dunia atau gila. Barang pinjaman d...

TERAPI PENYAKIT WAS-WAS

 Para ulama memandang bahwa penyakit was-was merupakan akibat dari bisikan hati dan adanya angan-angan keduniaan yang didasarkan pada hawa nafsu dan kesenangan duniawi. Penyakit was-was juga merupakan penyakit yang muncul akibat gangguan setan. Setan mengobarkan hawa nafsu dan membuat seseorang meragukan agamanya. Lupa daratan, cenderung melakukan perbuatan keji.  Dalam menanggulangi penyakit di atas, tampaknya metode yang ditempuh oleh psikologi Islam berbeda dengan yang ditempuh oleh psikologi modern. Islam memandang bahwa sumber utama dari penyakit was-was adalah setan. Oleh karena itu jalan keluarnya adalah terapi berzikir kepada Allah. Imam As-Samarqandi, seperti yang dikutip oleh As-Syarqawi menyebutkan bahwa setan selalu berusaha menggoda dan memperdaya manusia. Jalan yang ditempuhnya adalah antara lain: melalui sifat su'udzhan baik kepada Allah maupun kepada manusia, melalui kemewahan hidup, melalui sikap menghina orang lain, hasut, dengki, bakhil, riya', kikir, tamak,...

DOA KEBERKAHAN MENYAMBUT BULAN RAJAB

Gambar
  Doa Keberkahan Menyambut Rajab اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban. Dan pertemukanlah kami dengan Bulan Ramadhan." Ini adalah doa yang langsung diteladankan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana dalam hadis berikut: كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ "Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, 'Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan Syaban. Dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.'" Nah, terkait riwayat ini, Al-Imam Ibnu Rajab menyampaikan bahwa, ketika memasuki bulan Rajab, kita sebagai umat Islam benar-benar dianjurkan berdoa dengan lafal doa di atas. Hal ini bertujuan agar keberkahan demi keberkahan yang dimiliki oleh bulan Rajab benar-benar Allah berikan sepenuhnya kepada kita. Para ulama menegaskan bahwa di antara fadilah dari membaca doa ini adalah Allah tidak hanya memberk...

KEUTAMAAN AMALAN DI BULAN RAJAB

KEUTAMAAN AMALAN DI BULAN RAJAB Bulan yang suci, yang kaya akan makna kemuliaannya, mempunyai banyak keutamaan dan selalu dinantikan kehadirannya ini, memiliki keistimewaan tersendiri, karena bulan ini merupakan salah satu bulan di antara tiga bulan haram lainnya yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Itulah bulan Rajab, bulan ke-7 dalam kalender Hijriyah sebagai bulan penuh dengan rahmat, karena ia dekat dengan bulan Ramadan. Di bulan Rajab inilah terjadi peristiwa penting yang sering dikenal dengan peristiwa Isra’ Mi'raj, yaitu peristiwa perjalanan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa, kemudian langsung ke Sidratul Muntaha yang terjadi pada malam 27 Rajab. Banyak keutamaan bulan Rajab yang dapat kita pelajari di antaranya yaitu bulan Rajab merupakan bulan suci nan mulia yang kedatangannya dirindukan oleh umat Islam sebagai bulan penuh keberkahan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36 yang berbun...

ADAB-ADAB TIDUR ALA ROSULULLAH

 Adab - adab tidur sesuai Sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam  1.Berwudhu Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.”  (HR. Bukhari Muslim) 2.Membaca 3 Surat (3qul)            1.Al-Ikhlas  2.Al-Falaq  3.An-Naas 🤲🏻“Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Kemudian dua telapak tangan tersebut mengusap tubuh yang dapat dijangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Semisal itu diulang sampai tiga kali.” (HR. HR. Bukhari no. 5017 dan Muslim no. 2192.) 3.Membaca 2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah [285-286] Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Al-Badri, Nabi SAW beliau bersabda: "Siapa yang membaca duaayat terakhir surat Al-Baqarah pada waktu malam, ia pasti tercukupi olehnya (melidunginya)."  (Muttafaq Alaih) 4.M...

BAHAYA ISTIMNA' (ONANI)

Dalam dunia fiqih dikenal istilah istimna yang berarti kegiatan melampiaskan nafsu tapi tidak melalui hubungan dengan suami istri. Dengan kata lain, istimna adalah masturbasi atau onani. Masturbasi adalah kegiatan yang sengaja dilakukan untuk bersenang-senang hingga mengeluarkan air sperma, baik dilakukan dengan onani, memandang aurat lawan jenis, dan membayangkan melakukan hubungan seksual. Hukum Istimna atau Masturbasi dalam Islam 1.Diharamkan Dalam jurnal berjudul Ibn Hazm dan Imam Asy-Syafi'i Membincang Istimna (2016) dijelaskan bahwa sebagian ulama Islam mengharamkan perbuatan istimna atau masturbasi. Ulama-ulama besar ini seperti Syekhul Islam Ibnu Taimiyah, Maliki, dan Imam Asy-Syafi'i. Menurut para ulama tersebut, perbuatan istimna atau masturbasi dinilai dapat mendatangkan banyak mudharat dan akan mendekatkan pada perbuatan zina. 2.Beberapa ulama seperti Ibnu Hazm memperbolehkan atau memakruhkan istimna dengan syarat, apabila dalam keadaan yang benar-benar mudarat atau...

TEGURAN DALAM MIMPI

Saat sakit panas kemarin, sungguh pikiran ku tak karuan.  Ingat dosa, ingat mati, ingat hati orang yang pernah disakiti dan terdzolimi, ingat hutang takut tak terlunasi. Sampailah pada mimpi, aku di tegur oleh seorang Syaikh (tidak jelas, tapi beliau memakai jubah Azhary seperti yang selalu dipakai oleh Syaikh Abdul Aziz As -Syahawi, beliau menegur kebiasaan buruk ku yaitu tidak cepat cuci tangan ketika setelah makan, padahal mencuci tangan itu dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam, sebelum makan maupun sesudah makan walaupun kita dalam keadaan wudhu. Dalam hadits dari Sayyidah Aisyah Radhiallahu’ Anha, beliau berkata: كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ علَيهِ وسلَّمَ إذا أرادَ أن ينامَ ، وَهوَ جنبٌ ، تَوضَّأَ . وإذا أرادَ أن يأْكلَ ، أو يشربَ . قالت : غسلَ يدَيهِ ، ثمَّ يأكلُ أو يشربُ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, ...

KEISTIMEWAAN ORANG SAKIT

Gambar
 Sebagai manusia biasa, kita pasti pernah diuji oleh Allah dengan diberi penyakit juga rasa sakit. Dan ketika sakit, kita lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah atau sebaliknya? Berikut keistimewaan orang sakit (agar ketika kita sakit kita bersabar juga bersyukur dengan apa yang Allah berikan) Keistimewaan Orang Mu'min yang Sakit Dikisahkan, ketika ada orang mu'min sakit, sebelum ia menderita atas sakit yang datang menimpa, Allah sudah menyuruh empat malaikat terlebih dahulu mendatangi hamba yang akan sakit tersebut.  Allah menugaskan satu malaikat untuk menyedot kekuatan tubuh seseorang sehingga ia berubah menjadi lemah. Malaikat kedua diperintah untuk menyedot perasaan lezat di mulut seseorang sehingga ia tiba-tiba menjadi tidak enak saat makan apa pun.  Malaikat ketiga ditugaskan untuk mengambil cahaya wajah seseorang tersebut. Maka orang yang dicabut nur wajahnya, mukanya menjadi pucat pasi. Dan yang keempat, Allah mengutus malaikat yang satunya untuk mengambil do...

PERBEDAAN ILAA RUHI, ILAA ARWAHI, DAN ILA HADROTI

Gambar
PERBEDAAN ANTARA ILAA RUHI, ILAA ARWAHI DAN ILA HADROTI Ila Hadroti dipersembahkan bagi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah. Ini digunakan untuk orang-orang pilihan Allah seperti baginda Nabi Muhammad SAW dan keluarga, Nabi dan Rasul, Sahabat, Tabiin, Aulia Allah. Sedangkan perbedaan Ila Ruhi dan Ila Arwahi lebih kepada jumlah almarhum/almarhumah yang akan dikirimi doa dan Al-Fatihah. Kalau kirim Fatihah mengkhususkan pada satu orang, gunakan Ila Ruhi. Sedangkan kalau mengirimkan Al-Fatihah untuk banyak orang sekaligus, gunakan Ila Arwahi tambahnya. Hal ini juga dicontohkan dalam penggunaan kalimat dalam tawasul. Jika akan mengirim Al-Fatihah untuk banyak orang sekaligus : " ila arwahi ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimat wal mu'minin wal mu'minat " Jika akan mengirim Al Fatihah untuk orang tua misalnya : khususon ila ruuhi aabi (sebutkan nama almarhum Ayah) wa ilaa ruuhi ummi (sebutkan nama almarhum ibu) Lahumul fatihah Lalu disambung baca surat Al-Fatihah s...