[OPINI] Untukmu, Perempuan Hebat yang Sering Meragukan Diri Sendiri
Di tengah dunia yang seringkali sibuk menuntut, menghakimi, bahkan meremehkan, perempuan kerap kali lupa siapa dirinya sebenarnya. Terlalu sering kita mendengar perempuan merasa tidak cukup: tidak cukup cantik, tidak cukup pintar, tidak cukup berhasil, tidak cukup layak dicintai. Padahal, jika perempuan mau menengok dirinya sendiri lebih dalam, akan tampak betapa ia adalah pribadi yang luar biasa.
Lihatlah dirimu.
Kamu berpendidikan, artinya kamu menghargai ilmu, berpikir panjang, dan tahu cara memperjuangkan masa depan.
Kamu mandiri, berdiri di atas kaki sendiri tanpa harus menggantungkan diri pada orang lain.
Kamu cantik, bukan hanya soal rupa, tapi bagaimana kamu membawa dirimu dengan anggun, percaya diri, dan tulus.
Kamu pengertian, bisa membaca situasi, memahami orang lain, tahu kapan harus bicara, dan kapan harus mendengarkan.
Kamu keibuan, dengan kasih sayangmu yang lembut, perhatianmu yang hangat, dan pelukanmu yang menjadi tempat ternyaman pulang bagi siapa pun.
Kamu bukan perempuan yang gampangan—kamu tahu batasan, punya prinsip, dan menjunjung tinggi harga dirimu.
Kamu setia, bukan hanya pada pasangan, tapi pada nilai-nilai hidup yang kamu yakini.
Kamu juga full effort, apa pun yang kamu lakukan, selalu dengan sepenuh hati. Entah untuk orang tua, sahabat, pekerjaan, atau hubungan yang kamu perjuangkan.
Kamu pernah merasakan hidup dari bawah. Dari titik nol, bahkan minus. Kamu tahu bagaimana rasanya lapar, kecewa, kehilangan, ditinggalkan. Tapi kamu tetap bisa tersenyum, memberi, memahami, dan tidak menghakimi. Pengalaman hidup itulah yang menjadikanmu kuat dan punya empati. Kamu bukan hanya perempuan yang bisa berdandan atau memasak, tapi kamu adalah perempuan yang bisa menjadi pelindung, penyembuh, sekaligus penyemangat.
Jangan pedulikan orang yang bilang kamu boros, mereka hanya melihat pengeluaranmu, bukan perjuangan dan kecerdasanmu dalam mengelola keuangan. Kamu tahu bagaimana mengatur, menyimpan, dan memberi. Karena buatmu, berbagi adalah bagian dari keberlimpahan.
Dan satu hal yang penting
Kamu tidak pernah main-main dalam peduli. Saat kamu menyayangi seseorang, kamu akan memperjuangkannya dengan penuh kesabaran dan kelembutan. Kamu tidak mencintai separuh hati. Saat kamu memberi, kamu berikan semuanya. Dan itu... tidak semua orang bisa lakukan.
Maka, berhentilah berasumsi bahwa kamu tidak layak dicintai.
Berhentilah mengecilkan nilai dirimu hanya karena pernah gagal atau disia-siakan.
Itu bukan salahmu. Itu hanya pelajaran dari kehidupan agar kamu tahu bahwa tidak semua orang layak mendapatkan keindahanmu.
Ingat, kamu berharga.
Bukan karena validasi dari luar, tapi karena kamu adalah kamu: perempuan kuat, hangat, dan penuh cahaya.
Kamu layak mendapatkan cinta yang sehat, tulus, dan penuh komitmen.
Kamu layak bahagia, karena kamu sendiri adalah sumber kebahagiaan.
Jadi jangan lagi ragu.
Siapa pun yang nantinya mendapatkanmu, dia sungguh orang yang sangat beruntung.
----
Komentar
Posting Komentar