Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

[Review Film Dilwale] (2015): Cinta, Dendam, dan Kesalahpahaman yang Memisahkan

Film Dilwale (2015) yang dibintangi oleh Shah Rukh Khan dan Kajol adalah sebuah kisah cinta yang penuh drama, aksi, dan tentunya kesalahpahaman yang memilukan. Film ini mengajarkan bahwa “salah paham terjadi karena pahamnya salah”, yang terlihat jelas dalam hubungan antara Meera (Kajol) dan Kali (Shah Rukh Khan).   Meera, putri seorang gangster, percaya bahwa Kali telah membunuh ayahnya. Padahal, mereka berdua sebenarnya telah dikhianati oleh sahabat sang ayah. Kesalahpahaman ini membuat mereka harus terpisah selama 15 tahun 4 bulan 10 hari—waktu yang terasa begitu panjang bagi dua hati yang saling mencintai.   Namun, takdir memiliki caranya sendiri untuk mempertemukan mereka kembali. Kali, yang kini menjalani hidup sebagai Raj, bertemu kembali dengan Meera berkat kisah cinta adik mereka, Veer (Varun Dhawan) dan Ishita (Kriti Sanon). Lewat hubungan dua insan muda ini, perlahan kebenaran terungkap, dan cinta lama yang sempat terkubur mulai kembali menyala.  ...

[Ajang Bergengsi] Olimpiade Nahwu Shorof Santri Pedia Season 1 Sukses, Ribuan Santri Berkompetisi

Gambar
Olimpiade Nahwu Shorof Santri Pedia Season 1 Sukses Digelar, Ustadz Zalaludin Assabti Apresiasi Semangat Peserta Ahad, 9 Februari 2025 Majalengka// Olimpiade Nahwu Shorof Santri Pedia Season 1 yang dilaksanakan secara online pada 2 Februari 2025 resmi ditutup dengan presentasi para juara pada hari ini, 9 Februari 2025.  Kompetisi ini diikuti oleh 1.012 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dan memperebutkan hadiah jutaan rupiah.   Para juara yang berhasil mengukir prestasi dalam olimpiade ini adalah:   - Juara 1: Ihza Akbar Zaenal - Juara 2: Faiq Azzam Al-Aufa - Juara 3: Fuad Amin Husni Mubarok  Dalam kesempatan presentasi hari ini, para juara menunjukkan pemahaman mereka yang mendalam tentang soal-soal olimpiade di hadapan peserta lainnya.   Ustadz Zalaludin Assabti, selaku founder Santri Pedia, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta.  “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja ...

Kader PMII PK STAI PUI Majalengka Ziarah ke Makam Tubagus K.H. Abdul Halim Sabakingking

Gambar
Fotografer: Siti Nurhaliza Majalengka, 8 Februari 2025  Pada sabtu malam yang syahdu, para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAI PUI Majalengka melaksanakan ziarah ke Makam Tubagus K.H. Abdul Halim Sabakingking. Makam ini terletak di lingkungan Majelis Ta’lim Al-Ishlah, Burujul Wetan, Majalengka.   Makam Tubagus K.H. Abdul Halim Sabakingking dikenal sebagai salah satu tujuan ziarah yang ramai pada tanggal 2 Syawal setiap tahunnya. Biasanya, masyarakat melakukan ziarah terlebih dahulu ke tempat ini sebelum melanjutkan perjalanan ke makam para wali lainnya dalam rangkaian ziarah umum majelis ta’lim se-Majalengka.   Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa nama Abdul Halim di Majalengka ternyata merujuk pada tiga tokoh yang berbeda. Pertama, Tubagus K.H. Abdul Halim Sabakingking yang merupakan putra asli Burujul dan seorang dai yang berdakwah di wilayah tersebut. Kedua, K.H. Abdul Halim, pendiri Persatuan Ummat Islam (PUI), serta K.H. A...

[Sambutan Hangat] Ketua PCNU Majalengka atas terbitnya Buku Cerita dari Serambi Pesantren

Gambar
Ketua PCNU Majalengka Dukung Terbitnya Buku Cerita dari Serambi Pesantren Karya Zalaludin Assabti dan Risma Nailul Muna Majalengka, Jumat (7/2/2025) Pondok Pesantren Manba'ul Huda Cisambeng Palasah Majalengka – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Majalengka, Kyai Mohammad Umar, memberikan dukungan penuh atas terbitnya buku Cerita dari Serambi Pesantren karya dua aktivis muda NU Majalengka, Zalaludin Assabti dan Risma Nailul Muna.  Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menumbuhkan budaya menulis di kalangan generasi muda, khususnya santri.   Kyai Mohammad Umar mengutip penggalan hikmah dari kitab Ta'limul Muta'allim:   "مَنْ حَفِظَ فَرَّ وَمَنْ كَتَبَ شَيْئًا قَرَّ " Barang siapa yang menghafal, potensi lupa itu ada. Dan Barang siapa yang menulis maka akan terdokumentasikan dan terarsipkan." Beliau menekankan bahwa budaya menulis merupakan fondasi penting dalam melestarikan ilmu dan peradaban. Para pendahulu kita bisa memimpin peradaban kare...

Pelatihan "Graphic Design Canva with AI"

Gambar
  Pelatihan "Graphic Design Canva with AI" Bersama Zalaludin Assabti Sukses Digelar di Majalengka Fotografer: Ridwan  Majalengka, 5 Februari 2025  Zi. Art Creator bersama Lima Sekawan sukses menyelenggarakan pelatihan "Graphic Design Canva with AI" di RM Sawah Aki Majalengka.  Lima Sekawan, YouTuber Majalengka yang telah meraih nominasi 10 terbaik dari Industri Film Nasional lewat film inspiratif mereka,  Bahasa Ibu,  turut menjadi bagian penting dalam kolaborasi ini. Film tersebut mengusung pesan kuat tentang pelestarian Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.    Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli, Zalaludin Assabti, yang membagikan pengetahuan mendalam seputar desain grafis. Ia menjelaskan prinsip utama desain, yaitu: 1. Balance :  menjaga keseimbangan elemen design   2. Emphasis : memberikan penekanan pada elemen design 3. Repetition:  menciptakan pola yang konsisten 4. Space:  memberikan ruang kosong untuk kejelasan v...

[Cerpen] Belajar Bahasa Arab - Zalaludin Assabti

Gambar
BELAJAR BAHASA ARAB ITU MUDAH  Pagi itu, suasana di pondok pesantren Al-Furqan terasa segar. Langit biru cerah menghiasi hari, dan angin lembut menyapu pepohonan yang berbaris rapi di sepanjang halaman. Di salah satu kelas sederhana, para santri duduk bersila dengan kitab pelajaran Bahasa Arab di tangan mereka.   Di depan kelas, seorang ustadz yang dikenal dengan kebijaksanaannya berdiri tegap. Namanya Ustadz Zalal, pengajar Bahasa Arab yang disegani karena metode mengajarnya yang sederhana namun penuh motivasi.   "Hari ini kita lanjutkan pelajaran tentang Fi'il Madhi dan Fi'il Mudhari ujar Ustadz Zalal dengan senyum ramah.   Para santri terlihat gelisah. Salah satu dari mereka, Faris, mengangkat tangan dengan ragu. "Ustadz, kenapa belajar Bahasa Arab itu rasanya sulit sekali? Saya sering merasa putus asa."   Ustadz Zalal tersenyum sabar. "Faris, siapa bilang belajar Bahasa Arab itu sulit? Yang sulit itu bukan Bahasa Arabnya, tapi pikiran kit...

NGAOS KITAB TA'LIMUL MUTA'ALLIM MERTÉLAKEUN WAKTU NGAHASILKEUN ÉLMU

Gambar
NGAOS KITAB TA'LIMUL MUTA'ALLIM  MERTÉLAKEUN WAKTU NGAHASILKEUN ÉLMU  1. Waktu pikeun nyuprih élmu nyaéta sapanjang hayat, ti mimiti éyongan nu jadi indung nepi ka sarengkedong kubur.  2. Jalma anu keur nyuprih élmu kudu ngagunakeun sakabéh waktuna pikeun diajar.  3. Dimana-mana bosen diajar kana hiji warna élmu, bisa nyelang heula ku cara diajar atawa maca kana disiplin élmu anu séjénna.  4. Waktu anu pangalus-alusna pikeun diajar nyaéta dina awal poé kangoraan (mangsa rumaja atawa pamuda), dina waktu sahur (janari), sarta waktu diantara magrib jeung isa.