Puisi; Malamku
Saat malam datang menyapa
Aku duduk dalam sunyi yang bicara.
Ada wangi yang tak bisa hilang
Seperti jejakmu di sepanjang jalan pulang.
Senyummu menyelinap di celah gelap
Hangat, meruntuhkan segala yang pengap.
Kenangan kita, lukisan tanpa bingkai,
Menggema di sudut hati yang tak pernah usai.
Perhatianmu, lembut seperti embun
Menghujani hati yang hampir kerontang.
Segalanya tentangmu
Seperti lagu yang tak pernah usai ku dendang.
Dan malam ini, aku lagi-lagi ingat kamu
Wangi, senyum, perhatian, segalanya bersatu.
Seolah bintang mengirim pesan darimu
Bahwa rindu ini takkan pernah berlalu.
Ciuman yang lembut itu,
Bagai angin yang berbisik pada dedaunan
Menitipkan rindu tanpa suara
Tapi menggema hingga ke relung jiwa.
Pelukan yang hangat itu
Seperti selimut senja memeluk cakrawala,
Mengusir dingin yang merambat di dada
Hingga dunia terasa kecil, hanya ada kita.
Ya, hanya kita berdua, sayangku.
Setiap sentuhanmu,
Adalah puisi yang ditulis angin
Membawa makna dalam sunyi
Menghidupkan hati yang dingin
Malam ini
Kenangan tentangmu merayap seperti bayang
Memenuhi ruang yang dulu kau tinggalkan
Dan aku kembali tenggelam,
Dalam manis pahit ingatan.
Karya : Senjani
Komentar
Posting Komentar