KISAH CINTA LAYLA MAJNUN
Diingatkan kembali oleh sang kekasih, ia pinta tuk menulis sebuah untaian kisah kasih.
Dituliskan di dalam kitab Al-Khudori Hasyiah dari kitab Syarah Ibnu Aqil. Pada penjelasan Pasal Imam Khudori menuliskan syair karya Qois Bin Mulawih
ولو أن ليلى الأخيلية سلمت # علي ودوني تربة وصفائح. لسلمت تسليم البشاشة او زقا # إليها صدى من جانب القبرصائح
"Seandainya Laila yang cantik jelita memberikan salam # Sedangkan aku sudah tertimbun tanah dan batu nisan.
Niscaya aku jawab salamnya dengan senang dan bahagia # dari balik nisanku dengan suara jelas dan nyata.
Qois meninggal karena derita Laila di jodohkan dengan orang lain, namun syair tersebut tetap abadi untuk Laila.
Satu ketika Laila dan suami nya menziarahi kuburan Qois. Dengan nada mengejek, suaminya itu berkata "Inikah kuburan si pendusta itu?".
Laila membalas "Maha suci Allah, ini bukanlah kuburan pendusta."
"Bukankah ia pernah bersyair akan menjawab salamu walaupun dia sudah tertimbun tanah? Tapi ia tak melakukan nya!
Lalu Laila meminta izin untuk mengucapkan salam kepada Qois yang telah mati ditimbun tanah itu kepada suaminya.
la pun di izinkan dan lantas berucap :
"Assalamualaika.. Wahai korban asmara dan yang telah bersumpah atas nama cinta dan rindu."
Lalu gemuruh menggema dari dalam kubur Qois untuk Laila, namun Laila tak mampu menahan rasa pedih dalam hatinya sehingga meninggal pada saat itu juga.
Al-Faqir tambahkan dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghozali, yakni Laila di kuburkan di samping kuburan Qois. Pada kedua kubur itu tumbuh tanaman yang serupa, yang saling mengikat antar keduanya.
Penulis bernama lengkap Ryandhika Rizky Anugerah Santri Pondok Pesantren Shobarul Yaqien Kawunggirang Majalengka dan seorang Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung ahli dalam kitab kuning dan retorika dakwah.
Komentar
Posting Komentar