HUKUM TINTA PEMILU











Jika pada jari kita ada tinta setelah dari mencoblos pemilu, maka rinciannya sebagai berikut:

A. Jika masih ada Ain nya/ Dzat nya (sekiranya kalau kita gosok dengan tangan atau kerik dengan benda, tintanya berpindah ke tangan satu nya atau benda tersebut maka hukumnya wudhu kita tidak sah, sebab tinta tersebut menghalangi sampai nya air pada kulit.

B. Jika yang tersisa hanya atsar/bekas tinta , maksudnya sekedar warna aja (sekiranya kalau kita gosok dengan tangan atau kerik dengan benda, tintanya tidak berpindah ke tangan satu nya atau benda tersebut) maka hukumnya wudhu kita sah.

REFERENSI :

I'ANAH THOLIBIN JUZ 1 / HAL.35  

وبخلاف أثر حبر وحناء فإنه لا يضر ، والمراد بالأثر مجرد اللون بحيث لا يتحصل بالحت مثلا منه شيء

إعانة الطالبين ١ / ٣٥ 

دار إحياء الكتب العربيي

Lain hal nya dengan atsar/bekas tinta dan pacar, sesungguhnya hal tersebut tidak membahayakan ( tidak menghalangi sah nya wudhu ) dan yang dimaksud dengan atsar adalah sekedar warna saja, sekiranya tidak menghasilkan sesuatu dengan kita gosok contoh nya. 

والله سبحانه وتعالى أعلم بالصواب

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daurah Lughah Al-Arobiyyah: Kolaborasi Daar El-Lughoh Al-Arobiyyah Majalengka dan Santri Pedia Berlangsung Sukses

Mengatasi Hutang dengan Doa dan Keyakinan: Amalan dari Abuya Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki

AKIBAT FILM PORNO